Sabtu, 21 Februari 2009

Pentingnya Dakwah

Tulisan ini dimaksudkan agar kita tahu pentingnya berdakwah mengajak orang untuk shalat. Walupun yang kita dakwahkan itu sedikit. Akan tetapi dakwah itu tidaklah harus seperti ceramah, yang di depan orang banyak dan mempunyai tema-tema tesendiri. Apapun dapat kita dakwahkan, dengan melihat berbagai situasinya. Misalnya kita lihat bahwa, masih banyaknya orang-orang muslim yang lalai dalam shalatnya, entah itu tetangga, teman kuliah, relasi kantor dll,, padahal kita dan dunia pun tahu bila shalat adalah kewajiban umat islam yang harus dilaksanakan. Dari hasil survei MSJ (terbatas pada lingkungan), kebanyakan dari mereka menjawab "males ah..", "ntar aja..", "duluan aja.." malah ada yang lebih parah lagi, yaitu dengan menjawab "duluan aja.., gw dah beli sertifikat surga.." (dengan nada bercanda).

Seperti halnya puasa, masih banyak dari kalangan umat islam yang mudah dipengaruhi, agar meninggalkan puasanya. Banyaknya warung penjaja makanan yang songong dan tipis imannya, berpikir seakan-akan rezeki mereka sirna jika mereka tidak membuka dagangannya.

Walaupun ilmu yang kita miliki ini masih sedikit, kita harus tetap menyampaikan kepada orang lain, akan tetapi janganlah membuat tafsir sendiri akan ilmu yang kita peroleh, melainkan harus melalui tafsir orang yang memberi ilmu tersebut (ulama, ustadz, guru dll), agar tidak terjadi penyebaran ilmu yang asal-asalan.

Kenapa ini semua terjadi?? Ini kemungkinan terjadi di karenakan kurangnya dakwah dalam saling mengingatkan sesama muslim!! Kewajiban kita semua, dalam mengajak kebaikan tanpa harus malu akan gagal mengajak orang shalat, karena kita yang bekerja dan Allah swt yang memberikan hidayah kepada yang dikehendaki. Jangan sampai kita shalat tapi tetangga kita tidak shalat, begitu pula dengan amalan-amalan yang lain. Karena tanpa dakwah pada saat zaman Rasullullah dan sahabat, mustahil Islam bisa berkembang sampai ke penjuru dunia. IMAN harus lebih tinggi daripada ILMU. Tingkatkan iman sangat diperlukan, agar kita tidak mudah untuk dimurtadkan, dikafirkan, atau disesatkan ke jalan syaitan. Ingat!! mencari kebenaran hidup sesudah mati tidak bisa dengan ilmu saja, melainkan dengan keyakinan iman, iman kepada Allah swt, iman kepada malaikat, iman kepada Kitabullah, iman kepada Rasullullah dan iman kepada hari Akhir. Sebagai contoh: kalau kita beriman, kita pasti percaya bahwa setelah kita wafat nanti, akan bertemu dengan Allah swt, akan ada surga dan neraka, akan dihadapkan pada Kitabullah dsb. Sebab kalau hanya ilmu saja yang ditingkatkan, alhasil kita pasti akan membentuk satu aliran baru, seperti Syiah, Lia Edan, JIL, dan Aliran Sableng lainnya.

Untuk menambah ilmu dalam berdakwah, kita harus bergerak dan aktif dalam mendalami agama, dan bukannya menunggu-nunggu apalagi berkhayal kosong. Seperti halnya mendengarkan ceramah shalat Jum'at di Mesjid, belajar berdakwah dari Jamaah Tabligh, mengikuti aktivitas Majelis Rasulullah, bahkan kalau mental telah mantap, bisa juga merapatkan saf dengan barisan FPI.

Demikian yang ingin disampaikan MSJ kepada semua umat agar diberikan Ampunan dan Hidayah.
Amin.

wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar